Kepala SMP Katolik Santo Yoseph Naikoten, Romo Amanche bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang, Dumuliahi Djami dan Kabid Dikdasmen, Oktovianus Naitboho mengunjungi Jepang, 9/9-16/9 2023. Selain Romo Amanche, Kadis Dumuliahi dan Kabid Oktovianus, turut dalam kegiatan ini Reynaldo, guru SDN Oeba 3. Kunjungan guru, kepala sekolah, kadis dan kabid ini adalah undangan kehormatan dari Indonesian Education Promoting Foundation (IEPF) yang didukung oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). IEPF adalah lembaga nirlaba yang berfokus pada pengembangan pendidikan lingkungan.
Selama di Jepang, Romo Amanche dan rombongan mengunjungi mata air Ishikura-cho di Sungai Itachi juga ke museum Itai itai, museum arsip yang menarasikan kerusakan lingkungan dan upaya Jepang untuk mengatasi persoalan lingkungan. Di hari keempat, 12/9 2023 rombongan Indonesia mengunjungi Toyama Clean Center, pusat pengolahan sampah menjadi zero waste. Selain itu rombongan Indonesia juga mengunjungi beberapa Sekolah seperti SD Fuzoku, SD Heiwanomori, SMP Hayahoshi, dan SMP Isurugi. Kunjungan ke sekolah-sekolah ini untuk observasi kelas tentang cara pengajaran dan pembinaan guru Jepang, juga diskusi dengan guru dan kepala sekolah. Di sekolah-sekolah ini rombongan Indonesia melihat langsung interaksi guru murid, pengembangan diri, karakter dan disiplin anak-anak Jepang. Rombongan Indonesia terdiri dari tim IEPF pimpinan Mr Yasunobu Kuboki dan Dr. Fadilah Hasim, Dinas Pendidikan Tabanan Bali, Manggarai Barat dan Kota Kupang NTT. Hadir juga perwakilan dari Yayasan Semarak Pendidikan Indonesia. Rombongan Indonesia berdiskusi tentang pendidikan dan ekologi dengan para Profesor di Universitas Toyama dan Universitas Mejiro Tokyo. Sebagai duta Indonesia, rombongan diterima sebagai tamu kehormatan oleh Walikota Toyama dan Gubernur Prefektur Toyama, 13/9-2023 lalu.
Di hari terakhir, 15-16 September Rombongan Indonesia mengunjungi Penerbit Shoseki di pusat kota Tokyo untuk mempelajari proses pengembangan buku digital untuk pembelajaran. Kunjungan ke Jepang ini bertujuan agar para guru, kepala sekolah dan dinas pendidikan di Indonesia mengintegrasikan karakter, disiplin, juga pendidikan yang berbasis ekologi di sekolah-sekolah Indonesia. Selain itu supaya proses pendidikan di Indonesia bisa menerapkan pembelajaran dengan teknologi sambil berpegang teguh pada identitas dan martabat budaya bangsa. Proses selama di Jepang menegaskan bahwa antara kehidupan, kebudayaan, ekologi dan teknologi bisa menyatupadu dalam proses pembelajaran yang bermasa depan. Terima kasih IEPF-JICA. Proficiat untuk Delegasi Indonesia.
Beri Komentar